Sudah lama sekali ya aku tidak mampir ke blog ini dan
akhirnya kini aku kembali untuk mencorehkan tulisanku ke dalam blog ini. Oh iya sekarang aku
sudah berstatus mahasiswi loh, tepatnya mahasiswi Akademi Kimia Analisis Bogor.
Dan kini aku sangat bersyukur bisa bergabung dengan kampus ini. Walaupun berlabel
kimia, tapi aku belajar banyak hal di sini termasuk bahasa Indonesia. Ya sebenarnya
salah satu alasan ku menulis lagi di blog ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia
hehe. Dosen bahasa Indonesiaku yaitu Bapak. Drs. Dadan Suwarna menugaskan kami
untuk membuat tulisan di blog minimal 10 tulisan. Awalnya sedikit mengeluh sih,
sudah lama ga menulis blog, tiba-tiba di beri tugas seperti itu, di tambah
penulisan dalam blog sesuai dengan aturan EYD.
Memang sedikit miris dengan bahasa Indonesia di zaman serba gaul seperti sekarang ini. Kata pa Dadan “kenapa kita lebih malu jika salah berbicara bahasa inggris, dibandingkan kita salah berbicara bahasa Indonesia?” cukup menjadi sentilan diri. Maraknya bahasa-bahasa gaul yang sebenarnya terdengar aneh sudah benar-benar memudarkan bahasa Indonesia kita. Woles, keles, kepo, dan lain sebagainya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak para remaja bahkan anak kecil yang menggunakan bahasa ini untuk berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Motifnya apa? Ya mungkin untuk menunjukkan bahwa mereka itu tidak kuper, mereka adalah anak gaul yang mengikuti trend.
Memang sedikit miris dengan bahasa Indonesia di zaman serba gaul seperti sekarang ini. Kata pa Dadan “kenapa kita lebih malu jika salah berbicara bahasa inggris, dibandingkan kita salah berbicara bahasa Indonesia?” cukup menjadi sentilan diri. Maraknya bahasa-bahasa gaul yang sebenarnya terdengar aneh sudah benar-benar memudarkan bahasa Indonesia kita. Woles, keles, kepo, dan lain sebagainya mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak para remaja bahkan anak kecil yang menggunakan bahasa ini untuk berkomunikasi di kehidupan sehari-hari. Motifnya apa? Ya mungkin untuk menunjukkan bahwa mereka itu tidak kuper, mereka adalah anak gaul yang mengikuti trend.
Bagaiman nasib bahasa Indonesia? Nasib bahasa Indonesia ada
di tangan kita sendiri. Aku sendiri sebagai mahasiswi ingin mengembalikan
bahasa tercintaku. Lestarikan bahasa Indonesia, karena itu adalah bahasa
persatuan kita. Dan jangan meremehkan bahasa Indonesia karena beberapa kampus
di luar negeri saja sudah ada mata kuliah bahasa Indonesia. Nah, malu kan masa
orang asing saja belajar bahasa Indonesia, tapi kita sendiri sebagai warga Indonesia
masih belepotan dalam berbahasa Indonesia. Ayo kita kembalikan bahasa Indonesia,
karena kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar